Dasar Perhitungan Kalender Masehi, Ini Sejarahnya

Kalender Masehi adalah kalender yang digunakan di sebagian besar dunia. Kalender ini menggabungkan sistem tahun, bulan, dan hari yang berasal dari beberapa tradisi kuno. Sejarahnya dimulai dengan penciptaan kalender Romawi Kuno oleh Julius Caesar pada 45 SM. Pada saat itu, ia membuat perubahan radikal terhadap kalender yang telah ada sebelumnya.
Kalender Romawi Kuno
Kalender Romawi Kuno menggunakan 12 bulan, masing-masing dengan 29 atau 30 hari. Tahun biasanya berlangsung 355 hari, tetapi setiap empat tahun, satu hari ekstra akan ditambahkan untuk menyesuaikan dengan musim panen. Namun, masih ada ketidaksesuaian antara waktu astronomi dan kalender Romawi Kuno.
Kalender Gregorian
Pada 1582, Papa Gregorius XIII meluncurkan Kalender Gregorian, yang merupakan versi modern dari kalender Romawi Kuno. Perbedaan utama antara kedua kalender adalah bahwa Kalender Gregorian menghilangkan 11 hari dalam jangka waktu 400 tahun. Ini dilakukan untuk menyesuaikan kalender dengan waktu astronomi. Selain itu, Kalender Gregorian juga mengatur agar setiap tahun kelipatan 4 (seperti tahun 2000) adalah tahun kabisat.
Selain itu, Kalender Gregorian juga menetapkan bahwa setiap bulan harus memiliki 28, 29, 30, atau 31 hari. Hal ini disebut "sistem bulanan" dan merupakan bagian penting dari kalender Masehi. Sistem bulanan ini dipilih karena mereka mencerminkan durasi rata-rata bulan lunisolar.
Karena Kalender Gregorian lebih akurat daripada kalender Romawi Kuno, ia cepat menyebar ke seluruh Eropa. Pada 1752, Inggris dan Koloni Amerika Utara beralih ke Kalender Gregorian. Meskipun demikian, beberapa negara lain, termasuk Rusia, Yunani, dan Turki, baru beralih ke Kalender Gregorian pada awal abad ke-20.
Hari ini, Kalender Gregorian adalah standar internasional untuk mencatat tanggal dan waktu. Sebagian besar negara di dunia menggunakannya, meskipun beberapa negara masih menggunakan kalender lokal mereka sendiri. Kalender Masehi juga sering digunakan untuk tujuan religius, seperti menentukan hari libur dan ritual.
Dasar perhitungan Kalender Masehi berasal dari kombinasi kalender Romawi Kuno dan Kalender Gregorian. Keduanya menggabungkan sistem tahun, bulan, dan hari yang berasal dari beberapa tradisi kuno. Dengan menggunakan sistem bulanan, Kalender Masehi mencerminkan durasi rata-rata bulan lunisolar. Hari ini, Kalender Masehi adalah standar internasional untuk mencatat tanggal dan waktu.
Posting Komentar untuk "Dasar Perhitungan Kalender Masehi, Ini Sejarahnya"